Bawang Merah |
Dalam kitab Al-Qanun fi Ath-Thibb, ahli kedokteran Islam Ibnu
Sina menuturkan, “Bawang merahadalah tumbuhan yang berkhasiat
menghilangkan penyakit balak(kulit berwarna putih karena
kehilangan pigmen). Berkhasiatjuga mengobati kerontokan rambut
bila digosok-gosokkan pada yangrontok tersebut. Bila dicampur
dengan air garam, larutan inimampu merontokkan kutil. Selain
itu airnya juga berfungsi sebagaipenyembuh luka-luka kotor. ”
Dalam sejarah pun tercatat bahwa bawang merah juga telah
menarik hati bangsa Israil. Disebutkan dalam tafsir Ibnu katsir
surat Al-Baqarah ayat 61 tentang apa-apa yang diminta oleh Bani
Israil kepada Nabi Musa as, Allah SWT berfirman,
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Hai Musa, kami tidak bisa
sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu
mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan
bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu : sayurmayurnya,
ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan
bawang merahnya.” Musa berkata, “Maukah kamu mengambil
sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang baik ? pergilah kamu
ke suatu kota, pastilah kamu memperoleh apa yang kamu minta.”
(Al-Baqarah [2] : 61)
Allah SWT menyeru (kepada Bani Israil), “Hai Bani Israil,
ingatlah nikmat yang telah Aku anugerahkan kepada kalian,
berupa manna dan salwa sebagai makanan yang baik dan
bermanfaat, menyenangkan dan mudah diperoleh. Dan ingatlah
ketika kalian menolak dan merasa bosan dengan apa yang telah
Aku anugerahkan kepada kalian, serta meminta kepada Musa
untuk menggantinya dengan makanan-makanan hina yang berupa
sayur-sayuran dan sejenisnya. ”
Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, “Maka mereka pun menolak
semuanya itu dan tidak tahan dengannya. Lalu mereka
menyebutkan gaya hidup yang mereka jalani, sebagai kaum yang
sangat gemar pada kacang adas, bawang merah, sayur-sayuran,
dan bawang putih. Mereka berkata, ‘Hai Musa, kami tidak bisa
bersabar (tahan) dengan satu jenis makanan saja. Sebab itu
mohonkan-lah untuk kami kepada Rabbmu agar Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi,
seperti: sayur-sayuran, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan
bawang merahnya.’.”
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahan terusmenerus
mengonsumsi satu jenis makanan, padahal mereka
makan manna dan salwa, namun karena makanan mereka tidak
pernah ganti dan berubah setiap harinya, maka dikatakan sebagai
satu makanan.
Bawang Merah Dalam Medis Modern
1. Mengurangi Risiko Kanker
Bawang merah ternyata mampu menangkal penyakit kanker.
Hal ini karena adanya senyawa sulfur dan flavonoid di dalamnya.
Flavonoid dipercayai mengurangi risiko kanker, penyakit jantung
dan kencing. Ini disebabkan flavonoid memang memiliki unsur
antikanker, antibakteri, antiviral, antialergi.
Dari penyelidikan terkini, bawang merah juga cukup efektif
memerangi sel kanker hati. Umbi yang nyaris tak pernah absen
sebagai bumbu masakan ini mengandung phenolic lebih banyak
dibandingkan bawang putih. Maka itu, bawang merah dapat
membantu proses detoksifikasi. Bawang merah mampu
mengeluarkan antikoagulan yang membantu pencairan darah. Ia
juga membantu fungsi otak sehingga mengurangi risiko penyakit
Alzheimer’s.
2. Mencegah Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus sering disebut orang awam kencing manis,
merupakan sejumlah gangguan yang memiliki ciri khas utama
tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes berarti “mengalir
terus” karena penderitanya selalu minum dan dalam jumlah
banyak, kemudian mengalir terus berupa urin alias kencing.
Sementara mellitus berarti “manis”, sebab urin penderitanya
mengandung glukosa alias gula darah yang berasa manis.
Pada dasarnya, DM disebabkan oleh hormon insulin
penderita yang tak mencukupi atau tidak efektif sehingga tak
dapat bekerja normal. Padahal, pada orang normal, insulin
mempunyai peran utama mengatur kadar gula dalam darah;
sekitar 60-120 mg/dl dalam keadaan puasa, dan di bawah 140
mg/dl pada dua jam sesudah makan.
Bawang merah sudah lama digunakan dalam ilmu
kedokteran sebagai obat diabetes. Di Eropa, Asia, dan Timur
Tengah, bawang merah mentah sudah lama dijadikan makanan
pilihan favorit untuk mengendalikan gula darah. Di Puerto Rico,
Kuba, dan Santo Domingo, bawang merah telah digunakan secara
luas sebagai obat tradisional untuk diabetes.
Para peneliti India melakukan pemberian bawang merah
dalam bentuk jus dan utuh sebanyak 25-200 gram pada subjek
yang ditelitinya. Dari hasil penelitian itu didapat bahwa makin
banyak bawang merah yang diberikan, makin besar gula darah
yang berkurang. Tak ada perbedaan antara bawang merah mentah
dan bawang merah yang telah direbus. Menurut teori tim peneliti,
bawang merah mempengaruhi metabolism gula dalam hati, atau
metabolism pelepasan insulin, dan mencegah perusakan insulin.
Allyl propyl disulfide dan allicin dalam bawang merah ternyata
mempunyai kemampuan hipoglikemia, menurunkan gula darah
dengan cara meningkatkan masa hidup (lifespan) insulin.
Sebenenarnya, sudah sejak tahun 1923 para ilmuwan
mendeteksi adanya depressor gula darah dalam bawang merah.
Baru pada sekitar tahun 1960, para peneliti berhasil mengisolasi
senyawa antidiabetes dari bawang merah yang bekerja mirip
seperti obat farmasi antidiabetes umum, tolbutamide. Cara kerja
tolbutamide ialah merangsang sintesis dan pengeluaran insulin.
3. Ampuh Cegah Resiko Jantung
Tim dari Institute of Food Research memusatkan penelitian
pada campuran quercetin, yang ditemukan dalam teh, bawang
merah, apel dan anggur merah. Studi atherosclerosis menguji
pengaruh kandungan yang diproduksi setelah quercetin diurai oleh
tubuh. Ternyata kandungan quercetin terbukti membantu
mencegah peradangan kronis yang dapat memicu pengentalan
arteri. Kandungan quercetin ini dapat diperoleh dengan
mengonsumsi 100 sampai dengan 200 gram bawang merah.
Pimpinan peneliti, Dr. Paul Kroon,
mengatakan, “Kita menguji kandungan
darah, karena hanya bagian ini yang
akan berhubungan dengan jaringan
tubuh manusia dan mempunyai
pengaruh pada kesehatan arteri.” Bridget
Aisbitt, seorang ahli nutrisi di The British
Nutrition Foundation, mengatakan,
“Peradangan adalah sebuah proses yang
penting untuk melapisi arteri yang dapat
menyebabkan penyakit jantung dan
stroke dan dalam studi ini mengisyaratkan mengapa makan
banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko penyakit
jantung dan stroke ini.”
4. Menurunkan Kadar Kolesterol “Jahat” Darah
Senyawa allisin dan alliin dalam bawang merah bersifat
hipolipidemik, maksudnya dapat menurunkan kadar kolesterol
darah. Selain menurunkan kolesterol “jahat” LDL (Low Density
Lipoprotein), menurut Widjaja Kusuma (1999), mengonsumsi satu
siung bawang merah segar juga dapat meningkatkan kadar
kolesterol “baik” HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 30%.
Senyawa ini juga berfungsi sebagai antiseptic, yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
5. Anti Radang
Flavonoid dalam bawang merah dikenal sebagai antiinflamasi
atau anti radang. Sehingga bawang merah dapat digunakan untuk
menyembuhkan radang hati (hepatitis), radang tenggorokan
(bronchitis) dan radang-radang yang lain. Selain antiinflamasi,
flavonoid juga berguna sebagai bahan antioksidan, bakterisida
(pembunuh bakteri), dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL
dalam darah.
Sina menuturkan, “Bawang merahadalah tumbuhan yang berkhasiat
menghilangkan penyakit balak(kulit berwarna putih karena
kehilangan pigmen). Berkhasiatjuga mengobati kerontokan rambut
bila digosok-gosokkan pada yangrontok tersebut. Bila dicampur
dengan air garam, larutan inimampu merontokkan kutil. Selain
itu airnya juga berfungsi sebagaipenyembuh luka-luka kotor. ”
Dalam sejarah pun tercatat bahwa bawang merah juga telah
menarik hati bangsa Israil. Disebutkan dalam tafsir Ibnu katsir
surat Al-Baqarah ayat 61 tentang apa-apa yang diminta oleh Bani
Israil kepada Nabi Musa as, Allah SWT berfirman,
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Hai Musa, kami tidak bisa
sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu
mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan
bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu : sayurmayurnya,
ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan
bawang merahnya.” Musa berkata, “Maukah kamu mengambil
sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang baik ? pergilah kamu
ke suatu kota, pastilah kamu memperoleh apa yang kamu minta.”
(Al-Baqarah [2] : 61)
Allah SWT menyeru (kepada Bani Israil), “Hai Bani Israil,
ingatlah nikmat yang telah Aku anugerahkan kepada kalian,
berupa manna dan salwa sebagai makanan yang baik dan
bermanfaat, menyenangkan dan mudah diperoleh. Dan ingatlah
ketika kalian menolak dan merasa bosan dengan apa yang telah
Aku anugerahkan kepada kalian, serta meminta kepada Musa
untuk menggantinya dengan makanan-makanan hina yang berupa
sayur-sayuran dan sejenisnya. ”
Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, “Maka mereka pun menolak
semuanya itu dan tidak tahan dengannya. Lalu mereka
menyebutkan gaya hidup yang mereka jalani, sebagai kaum yang
sangat gemar pada kacang adas, bawang merah, sayur-sayuran,
dan bawang putih. Mereka berkata, ‘Hai Musa, kami tidak bisa
bersabar (tahan) dengan satu jenis makanan saja. Sebab itu
mohonkan-lah untuk kami kepada Rabbmu agar Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi,
seperti: sayur-sayuran, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan
bawang merahnya.’.”
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahan terusmenerus
mengonsumsi satu jenis makanan, padahal mereka
makan manna dan salwa, namun karena makanan mereka tidak
pernah ganti dan berubah setiap harinya, maka dikatakan sebagai
satu makanan.
Bawang Merah Dalam Medis Modern
1. Mengurangi Risiko Kanker
Bawang merah ternyata mampu menangkal penyakit kanker.
Hal ini karena adanya senyawa sulfur dan flavonoid di dalamnya.
Flavonoid dipercayai mengurangi risiko kanker, penyakit jantung
dan kencing. Ini disebabkan flavonoid memang memiliki unsur
antikanker, antibakteri, antiviral, antialergi.
Dari penyelidikan terkini, bawang merah juga cukup efektif
memerangi sel kanker hati. Umbi yang nyaris tak pernah absen
sebagai bumbu masakan ini mengandung phenolic lebih banyak
dibandingkan bawang putih. Maka itu, bawang merah dapat
membantu proses detoksifikasi. Bawang merah mampu
mengeluarkan antikoagulan yang membantu pencairan darah. Ia
juga membantu fungsi otak sehingga mengurangi risiko penyakit
Alzheimer’s.
2. Mencegah Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus sering disebut orang awam kencing manis,
merupakan sejumlah gangguan yang memiliki ciri khas utama
tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes berarti “mengalir
terus” karena penderitanya selalu minum dan dalam jumlah
banyak, kemudian mengalir terus berupa urin alias kencing.
Sementara mellitus berarti “manis”, sebab urin penderitanya
mengandung glukosa alias gula darah yang berasa manis.
Pada dasarnya, DM disebabkan oleh hormon insulin
penderita yang tak mencukupi atau tidak efektif sehingga tak
dapat bekerja normal. Padahal, pada orang normal, insulin
mempunyai peran utama mengatur kadar gula dalam darah;
sekitar 60-120 mg/dl dalam keadaan puasa, dan di bawah 140
mg/dl pada dua jam sesudah makan.
Bawang merah sudah lama digunakan dalam ilmu
kedokteran sebagai obat diabetes. Di Eropa, Asia, dan Timur
Tengah, bawang merah mentah sudah lama dijadikan makanan
pilihan favorit untuk mengendalikan gula darah. Di Puerto Rico,
Kuba, dan Santo Domingo, bawang merah telah digunakan secara
luas sebagai obat tradisional untuk diabetes.
Para peneliti India melakukan pemberian bawang merah
dalam bentuk jus dan utuh sebanyak 25-200 gram pada subjek
yang ditelitinya. Dari hasil penelitian itu didapat bahwa makin
banyak bawang merah yang diberikan, makin besar gula darah
yang berkurang. Tak ada perbedaan antara bawang merah mentah
dan bawang merah yang telah direbus. Menurut teori tim peneliti,
bawang merah mempengaruhi metabolism gula dalam hati, atau
metabolism pelepasan insulin, dan mencegah perusakan insulin.
Allyl propyl disulfide dan allicin dalam bawang merah ternyata
mempunyai kemampuan hipoglikemia, menurunkan gula darah
dengan cara meningkatkan masa hidup (lifespan) insulin.
Sebenenarnya, sudah sejak tahun 1923 para ilmuwan
mendeteksi adanya depressor gula darah dalam bawang merah.
Baru pada sekitar tahun 1960, para peneliti berhasil mengisolasi
senyawa antidiabetes dari bawang merah yang bekerja mirip
seperti obat farmasi antidiabetes umum, tolbutamide. Cara kerja
tolbutamide ialah merangsang sintesis dan pengeluaran insulin.
3. Ampuh Cegah Resiko Jantung
Tim dari Institute of Food Research memusatkan penelitian
pada campuran quercetin, yang ditemukan dalam teh, bawang
merah, apel dan anggur merah. Studi atherosclerosis menguji
pengaruh kandungan yang diproduksi setelah quercetin diurai oleh
tubuh. Ternyata kandungan quercetin terbukti membantu
mencegah peradangan kronis yang dapat memicu pengentalan
arteri. Kandungan quercetin ini dapat diperoleh dengan
mengonsumsi 100 sampai dengan 200 gram bawang merah.
Pimpinan peneliti, Dr. Paul Kroon,
mengatakan, “Kita menguji kandungan
darah, karena hanya bagian ini yang
akan berhubungan dengan jaringan
tubuh manusia dan mempunyai
pengaruh pada kesehatan arteri.” Bridget
Aisbitt, seorang ahli nutrisi di The British
Nutrition Foundation, mengatakan,
“Peradangan adalah sebuah proses yang
penting untuk melapisi arteri yang dapat
menyebabkan penyakit jantung dan
stroke dan dalam studi ini mengisyaratkan mengapa makan
banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko penyakit
jantung dan stroke ini.”
4. Menurunkan Kadar Kolesterol “Jahat” Darah
Senyawa allisin dan alliin dalam bawang merah bersifat
hipolipidemik, maksudnya dapat menurunkan kadar kolesterol
darah. Selain menurunkan kolesterol “jahat” LDL (Low Density
Lipoprotein), menurut Widjaja Kusuma (1999), mengonsumsi satu
siung bawang merah segar juga dapat meningkatkan kadar
kolesterol “baik” HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 30%.
Senyawa ini juga berfungsi sebagai antiseptic, yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
5. Anti Radang
Flavonoid dalam bawang merah dikenal sebagai antiinflamasi
atau anti radang. Sehingga bawang merah dapat digunakan untuk
menyembuhkan radang hati (hepatitis), radang tenggorokan
(bronchitis) dan radang-radang yang lain. Selain antiinflamasi,
flavonoid juga berguna sebagai bahan antioksidan, bakterisida
(pembunuh bakteri), dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL
dalam darah.
Sumber: http://pengobatan-nabi-muhammad.blogspot.co.id
0 Response to "Manfaat Bawang Merah Menurut Islam"
Post a Comment