Alasannya adalah karena dosa-dosa yang seringkali diremehkan, yaitu dosa-dosa kecil.
Kita seringkali tidak menganggapnya penting. Dalam hati kita berpikir “Itu hanya dosa kecil, tidak akan terlalu berpengaruh karena amal baikku masih banyak.” Mungkin kita menatap seorang wanita di jalan, atau kita mengambil barang milik teman kita dan tidak mengembalikannya, atau kita berbohong dan tidak menepati janji, dan kita meremehkan dosa-dosa tersebut.
Kita terus-menerus melakukan dosa-dosa yang kita anggap kecil. Disanalah letak bahayanya. Sudah menjadi sifat manusia, ketika kita menganggap remeh suatu dosa, maka kita terus-menerus mengulangi hal tersebut sampai akhirnya dosa tersebut menjadi kebiasaan kita, karena kita
tidak lagi menganggap dosa itu sebagai masalah besar. Dengan kata lain, kita menjadi tidak sensitif lagi dengan dosa tersebut.
Hal ini juga disabdakan Rasulullah s.a.w. Beliau dengan sedih bersabda “Banyak dari umatku yang akan masuk neraka karena mereka menganggap remeh dosa-dosa kecil, dengan demikian dosa tersebut menjadi kebiasaan mereka sehari-hari.”
Dan sayangnya sebagian Muslim memiliki harapan palsu bahwa Allah akan mengampuninya begitu saja, dan hal tersebut dijadikan alasan untuk melakukan dosa-dosa tersebut berulang kali. Berbuat dosa menjadi kebiasaan yang normal dalam hidup mereka seperti layaknya makan dan minum.
Dosa-dosa ini tidak ada artinya lagi bagi mereka, malah mereka menganggapnya seakan-akan dosa tersebut halal dilakukan. Mereka berkata “Tidak apa-apa melakukan sedikit dosa, apa salahnya?
Kenapa agama begitu sulit dan mengekang hidup kita?” Sungguh keliru pemikiran mereka.
Orang-orang seperti itu haruslah sadar bahwa Allah s.w.t tidak bisa mereka bohongi. Tentu saja Allah s.w.t telah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Dan juga agama tidak membuat kehidupan kita sulit, justru agama diturunkan untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik. Agama tidaklah sulit, melainkan kitalah yang membuatnya sulit pada diri sendiri.
Hal lain yang perlu diingat adalah, ketika kita melakukan dosa, maka sebenarnya kita menghancurkan karakter/akhlaq kita perlahan-lahan. Sebagai contoh, seringkali para orangtua mengingatkan pada anak-anaknya agar jangan berbohong. Ketika anak mereka ketahuan berbohong, maka para orangtua langsung memarahi atau menegur anak-anak mereka. Kenapa para orangtua bersikap begitu?
Alasannya karena para orangtua khawatir. Mereka tidak mau anak mereka memiliki kebiasaan berbohong ketika dewasa nanti. Memiliki kebiasaan berbohong tentu dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi perkembangan si anak. Kebiasaan berbohong tersebut bisa berubah menjadi kebiasaan berbuat curang, kebiasaan mencuri, kebiasaan melakukan korupsi, dan hal-hal negatif lainnya.
Begitu juga, Islam melarang kita melakukan dosa kecil karena alasan yang sama, agar kita tidak menjadikan dosa kecil itu menjadi kebiasaan kita dan menghancurkan akhlaq kita.
Sumber: siramanislam.com
0 Response to "Inilah Penyebab Banyaknya Umat Muslim yang Masuk Neraka, Inilah Penjelasanya...."
Post a Comment